“JASMERAH”
(
Oleh : Alin Rico F. )
|
I
|
ndonesia tidak hanya terkenal sebagai
negara seribu pulau tapi juga dikenal sebagi Negara dengan beragam sejarah.
Terutama 10 November yang merupakan hari pahlawan Indonesia dimana para
pahlawan berjuang membela dan mempertahankan Republik Indonesia tanpa
mengharapkan imbalan dan rela mengorbankan harta benda, keluarga bahkan
nyawapun rela dikorbankan untuk mempertahankan Negara tercinta.
Dalam
masa perjuangan para pahlawan berusaha untuk menyatukan pemikiran masyarakat
Indonesia yang pada itu masih terpecah belah akibat pengaruh dari pihak asing
atau penjajah, penjajah sebenarnya sudah trahu kekuatan bangsa Indonesia
terletak pada masyarakatnya sehingga masyarakat diadudomba dan dipecah belah
supaya mereka tidak bisa melawannya mereka pun terus menerus ditekan dan
disiksa oleh para penjajah. Dari tekanan-tekanan itulah mulai bermunculan
perlawanan-perlawan yang dilakukan oleh masyarakat dan bermunculan pula
tokoh-tokoh pahlawan yang memimpin perlawanan itu.
Dari
situlah awal munculnya para pahlawan dari tiap-tiap daerah yang menuntut hak
kemerdekaannya dan berupaya mempersatukan pola pikir masyarakat yang awalya
terpecah belah akibat pengaruh dari penjaah akhirnya mereka bersatu untuk
bersama-sama melawan para penjajah.
Pada
zaman perjuangan Ir.Soekarno pernah berkata “JASMERAH” beliau mengatakan kata
itu dengan maksud agar nantinya bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah.
Karena tanpa sejarah kita tidak akan tahu latar belakang negara kita dan kita
tidak akan tahu betapa susahnya dan penuh pengorbanan para pahlawan
memperjuangkan tanah air Indonesia dan bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya.
Tetapi
jika kita melihat perkembangan generasi pemuda saat ini jauh lebih pasif dari pada
zaman dahulu, banyak generasi muda saat ini terlena dengan keadaan yang serba
instan dan canggih yang membuat mereka malas untuk berkreatifitas dalam upaya
menjaga dan melestarikan sejarah-sejarah bangsa Indonesia cenderung menjadi
pengguna dan penikmat dari kemajuan saat ini dari pada berkreatifitas, terutama
para mahasiswa saat ini yang masih pasif dan tidak peduli dengan kondisi
sekitar, padahal mahasiswa merupakan harapan masyarakat untuk kemajuan bangsa
kedepannya. Tapi coba kita bandingkan pada masa revolusi pergerakan mahasiswa
sangat terlihat dan benar-benar memperjuangkan dan meneruskan perjuangan para
pahlawan yang membela masyarakat dan membela bangsa Indonesia.
Peringatan
hari pahlawan tidak hanya dilakukan di kota-kota besar saja, tapi di daerah-daerah
antusias untuk memperingati hari yang penuh sejarah ini tidak kalah
semangatnya. Tapi ironisnya masih ada mahasiswa yang tidak mempedulikan hari
bersejarah ini, mereka masih ada yang lupa bahwa 10 November adalah hari
pahlawan dan ada juga yang masih enjoy-enjoy
saja dengan urusan pribadinya untuk senang-senang.
Salah
satu mahasiswi APP yang bernama Diah semester tiga produksi B menanggapi
tentang makna peringaatan hari pahlawan sebagai upaya untuk menghormati dan
menghargai jasa pahlawan yang gugur di medan perang, dia pun mengatakan bahwa
pahlawan itu adalah orang yang berjasa dalam kemajuan tetapi tidak hanya orang
sudah meninggal saja, kalau orangnya masih hidup bisa dikatakan sebagai
pahlawan jika dia berjasa untuk kemajuan. Mahasiswi ini memiliki tokoh
perjuangan yaitu Ir.Soekarno dia mengidolakanya karena selain mempuyai
karismatik tapi dia mempuyai prinsip yang kuat dalam segala tugas yang akan dia
kerjakan dan karena sebagai tokoh proklamator.
Sedangkan
menurut salah seoarang dosen APP I Nyoman Wirya Artha mengatakan, “Dalam
peringatan ini yang terpenting adalah jangan sampai melupakan sejarah dan kita
harus bersama-sama menjalankan tugas dan kewajiban kita masing-masing tanpa
mudah putus asa dan mengeluh. Dosen ini mempunyai tokoh pahlawan yatitu KI.
Hajar Dewantara karena dialah seorang pahlawan pendidikan yang berpengaruh pada
perkembangan pendidikan saat ini. Tapi siapapun tokoh idolanya kita harus tetap
menghargai jasa para pahlawan lainnya yang berjasa besar atas kemerdekaan ini yang
patut kita jaga, kenang dan kita teruskan perjuangannya. Pahlawan itu merupakan
pejuang yang unggul dan siap kapanpun untuk membuat suatu kemajuan kedepan dan
tidak mementingkan diri sendiri tapi untuk kepentingan bersama.
Untuk itu mari kita jadikan momen bersejarah
ini sebagai awal kebangkitan rasa nasionalisme dan awal kebangkitan generasi
penerus yang melanjutkan perjuangan para pahlawan untuk mengedepankan
kepentingan rakyat. Perlu diketahui bahwa waktu tidak dapat diputar kembali
tetapi bisa diperbaiki, untuk mengisi peringatan hari pahlawan mari kita semua sebagai generasi penerus bangsa
untuk tetap aktif dan peka terhadap lingkungan sekitar dan siap untuk
mempertahankan, menjaga dan mengingat sejarah bangsa Indonesia dengan melakukan
hal-hal kecil sesuai kemampuan kita. Sebagai Mahasiswa juga harus memahami Tri
Perguruan Tinggi walaupun mudah untuk diucapkan dan susah untuk dilakukan tapi
kita sebagai penerus perjuangan harus siap untuk mengamalkan poin-poin Tri
Perguruan Tinggi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar